Jumat, 05 Oktober 2012

Cerita Dibalik Cover Album Seperti Seharusnya


Proses foto untuk cover album Seperti Seharusnya dilakukan di sebuah studio di Jakarta tanggal 7 Agustus 2012. Di ruang ganti studio seorang penata rambut yang sudah sering menangani rambut mereka yaitu Tommy telah menanti untuk merapikan rambut para personil NOAH. Satu per satu rambut mereka dipotong dan ditata oleh ahlinya. Lalu beralih ke proses make-up dan pemilihan busana oleh make-up artist dan penata busana.  Di dalam cover album Seperti Seharusnya, Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David memakai busana dari kain tenun ikat yang merupakan kain tradisional asli Indonesia, hal ini memang disengaja karena NOAH banyak memunculkan musik asli Indonesia di dalam album terbarunya ini.

Pemotretan pun berlangsung mulai dari foto perseorangan, walau bukan foto model tetapi  masing-masing personil terlihat sudah terbiasa melakukan sesi foto mengingat mereka sudah menjalani kegiatan semacam ini sejak debut mereka dulu. Walaupun pemotretan dilakukan di bulan puasa tapi mereka tetap professional menjalani aktivitasnya.  Selain foto perseorangan, sesi foto dimana mereka sedang memainkan masing-masing alat musiknya bersama-sama seperti sedang berada di dalam studio musik pun dimasukkan ke dalam konsep cover album Seperti Seharusnya.  Dimasukkannya session ngejams tersebut diharapkan dapat memperlihatkan sisi emosi dalam bermusik dari Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David. Para penikmat musik NOAH diajak masuk ke dunia NOAH dari sisi paling intim ketika sedang bermusik. Untuk para musisi ketika mereka sedang bermusik, emosi mereka akan keluar secara natural dan jujur, sisi inilah yang ingin diperlihatkan tim artistik cover album Seperti Seharusnya.
Menurut Didiet Maulana selaku Creative Director, NOAH ada dalam tahap dimana mereka membuat suatu standar sendiri dalam dunia musik. NOAH sudah pada tahap dimana mereka membuat trend dan bukan mengikuti trend. Pemikiran tersebut digambarkan di dalam cover album Seperti Seharusnya, sebagai sebuah tempat baru yang digambar oleh garis tangan manusia. Hal ini sebagai sebuah simbol dari sejarah baru yang akan dibuat oleh NOAH.
Foto para personil NOAH pun diberikan berbagai warna dan percikan cat air, warna tersebut diibaratkan seperti kulit baru bagi para personil NOAH. Mengapa kulit baru? Karena seperti yang kita ketahui, Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David menggunakan nama baru yaitu NOAH untuk mewakili mereka di dunia musik, tim artistik ingin menggambarkan bahwa orang yang berada di balik NOAH adalah orang yang sama tetapi dengan kulit dan energi baru. Sedangkan percikan cat air yang terdapat di sekitarnya diharapkan dapat memunculkan sisi manusia dari para personil yang dapat keluar dari garis atau dapat disebut ingin menggambarkan sisi manusiawi masing-masing personil.
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar