KONSEP DASAR
SOSIOLOGI
1.
Konsep
Dan Definisi Sosiologi
Konsep dasar sosiologi terdapat dua
pengertian dasar, yaitu sosiologi sebagai ilmu pengetahuaan dan sebagai
metode.Sosiologi sebagai ilmu berarti sosiologi merupakan kumpulan pengetahuaan
mengenai kajiaan masyarakat dan kebudayaan yang di susun secara sistematis dan
logis.
Secara Etimologi, sosiologi berasal dari
kata socious dan logos.socious (bahasa Latin) artinya teman, dan logos ( bahasa
Yunani ) yang berarti kata, perkataan atau pembicaraan.secara harfiah,
sosiologi berbicara mengenai masyarakat.
Beberapa definisi mengenai sosiologi (
dalam Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto 1990 ), di antaranya sebagai
berikut :
a. Sosilogi
dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang masyarakat dan tentang aspek
kehidupan manusia yang di ambil dari “kehidupan di dalam masyarakat”.
b. Auguste
Comte berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang terutama mempelajari manusia
sebagai mahluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan
sesamanya.Artinya sosilogi mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang
terwujud dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga, dan peradaban.
c. J.A.A.
Van Doorn dan C.J. Lammars mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan
tentang sturktur-sturktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat
stabil.
d. William
F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff mengemukakan bahwa sosilogi adalah penelitian
secara ilmiah terhadap interaksi sosial, dan hasilnya yaitu organisasi sosial.Interaksi
sosial adalah hubungan timbal balik antara perorangan dengan perorangan,
perorangan dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
e. Roucek
dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
manusia dalam kelompok.Misalnya, interaksi sosial di antara sesama anggota
masyarakat RT, RW, Dusun, dan Negri.
2.
Sifat
Hakikat Sosiologi
Dalam Sosiologi suatu pengantar edisi
kedua, Soerjono Soekanto, 1986 di utarakan bahwa apabila sosiologi ditelaah
dari sudut sifat hakikatnya. Sifat-sifat hakikatnya adalah sebagai berikut :
a. Sosiologi
termasuk rumpun ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu
kerohanian.
b. Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri
dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi.
c. Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan
(applied science).
d. Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang di perhatikan adalah pola
dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
e. Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang di
gunakannya.
Sebagi ilmu sosial yang objeknya
masyarakat, sosiologi mempunyai cirri-ciri utama sebagai berikut ( Dalam Sosiologi
Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, 1990).
a. Sosiologi
bersifat empiris karena didasarkan pada pengamatan (obserfasi) terhadap
kenyataan-kenyataan sosial dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b. Sosiologi
bersifat teoritis, artinya teori-teori dalam sosiologi selalu berusaha untuk
menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori ke
ilmuan.
c. Sosiologi
bersifat komulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk atas dasar
teori-teori yang sudah ada sebelumnya.Kemudian diperbaiki, diperluas, serta
diperdalam.
d. Sosiologi
bersifat nonetis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik-buruknya fakta,
tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta tersebut secara analitis.
3.
Objek
Studi Sosiologi
Objek studi sosiologi adalah masyarakat,
dengan menyoroti hubungan antarmanusia dan proses sebab-akibat yang timbul dari
hubungan tersebut.secara kolektif dapat di katagorikan dalam tiga tahapan studi
sosiologi,yaitu sifat dasar dan perkembangan manusia, interaksi manusia dan
hubungannya, serta penyesuaian secara bersama dengan lingkungan.Jadi, dalam
sosiologi juga terdapat kajian tentang ekologi manusia.
Ekologi manusia meupakan studi terhadap
bagaimana manusia berinteraksi dengan alam bukan sebagai mahluk biologis,
tetapi sebagai mahluk sosial.Ekologi manusia juga menyangkut interaksi sosial yang
memengaruhi kependudukan pola organisasi, dan konsekuensinya bagi alam, serta
balik dari konsekuensi itu.Tatanan ekologi itu menjadi dewasa sebagai akibat
kopetisi dan kerja sama yang timbul secara tak terelakan di antara individu dan
orang-orang yang hidup bersama dalam habitat umum, jadi ekologi tersebut
melihat masyarakat dari pandangan kependudukan, baik dari segi perkembangan dan
penurunannya maupun penyebaran dan penepatannya.
4.
Kegunaan
Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan sosial yang
objeknya masyarakat, sosiologi memiliki empat macam kegunaan yaitu :
a. Perencanaan
Sosial
Perencanaan
sosial adalah kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan masyarakat
secara ilmiah dan bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan.Perencanaan sosial
lebih bersifat preventif.
Beberapa
penggunaan sosiologi dalam perencanaan sosial adalah :
1. Sosiologi
memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun
modern sehingga proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif
mudah dilakukan.
2. Sosiologi
memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antar golongan, juga
proses perubahan dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat.
3. Sosiologi
memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas. Dengan
demikian,pelaksanaan suatu perencanaan sosial dapat diharapkan lebih kecil
penyimpangannya.
4. Dengan
berfikir secara sosiologis, suatu perencanaan sosial dapat di manfaatkan untuk
mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari
sudut kebudayaannya, seperti perkembangan iptek.
5. Menurut
pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui
perkembangan masyarakat yang fungsi untuk menghimpun kekuatan sosial guna
menciptakan ketertiban masyarakat.
b. Penelitian
Dalam
bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan
ilmu-ilmu yang lain karena :
1. Memahami
symbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat
sebagai objek penelitian empiris.
2. Pemahaman
terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.
3. Kemampuan
untuk mempertimbangkan berbagai fenomena sosial yang timbul dalam kehidupan
masyarakat, terlepas dari prasangka-prasangka subjektif.
4. Kemampuan
melihat kecendrungan-kecendrungan arah perubahan pola tingkah laku anggota
masyarakat atas sebab-sebab tertentu.
5. Kehati-haian
dalam menjaga pemikiran yang rasional sehinggah tidak terjebak dalam pola pikir
yang tidak jelas.
c. Pembangunan
Pembangunan
merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang di lakukan
secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu.Proses pembangunan terutama
di tunjukan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, baik secara material maupun
secara spiritual.Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu perangkat
cita-cita yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Pembangunan
harus bersifat rasionalitis.
2. Adanya
perencanaan dan proses pembangunan.
3. Penigkatan
produktivitas.
4. Penigkatan
standar kehidupan.
5. Kesempatan
yang sama untuk berpartisipasi.
Kegunaan
sosiologi dalam usaha pembangunan adalah sebagi berikut :
1. Pada
Tahap Perencanaan
Sosiologi
dapat berguna di dalam mengadakan identifikasi-identifikasi terhadap berbagai
kebutuhan masyarakat, pada tahap ini diperlukan data yang relatif lengkap
mengenai masyarakat yang akan dibangun.
2. Pada
Tahap Pelaksanaan
Pada
tahap penerapan atau pelaksanaan perlu di adakan identifikasi terhadap kekuatan
dalam masyarakat.Hal itu dapat di lakukan dengan cara mengadakan penelitian
terhadap polo-pola kekuasaan dan wewenang yang ada di masyarakat.
3. Pada
Tahap Evaluasi
Pada
tahap evaluasi diadakan analisis terhadap efek pembangunan.Keberhasilan
pembangunan hanya dapat dinilai melalui evaluasi dan dapat diidentifikasi
tentang adanya kekurangan, kemacetan, kemunduran, bahkan mungkin kemerosotan.
d. Pemecahan
masalah Sosial
Masalah
sosial adalah suatu katidaksesuaian antaa unsur-unsur sosial yang membahayakan
kehidupan masyarakat. Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangandalam
diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada factor-faktor berikut:
1. Ekonomis,
misalnya kemiskinan, pengangguran, dan bencana alam.
2. Biologis,
misalnya penyakit menular dan wabah.
3. Psikologis,
misalnya penyakit syaraf, bunuh diri, dan disorganisasi jiwa.
4. Kebudayaan,
misalnya kejahatan, perceraian, kenakalan remaja, konflik etnis, dan konflik
agama.
Disetiap
masyarakat terdapat perbedaan persepsi tentang kepincangan-kepincangan yang di
anggap masalah sosial. Akan tetapi, pada umumnya yang di anggap masalah sosial
yaitu :
1. Kemiskinan
2. Kejahatan
3. Disorganisasi
keluarga
4. Masalah
generasi muda
5. Peperangan
6. Pelaggaran
terhadap norma masyarakat, seperti perjudian, narkoba, dan prilaku seks
menyimpang
7. Masalah
kependudukan
8. Masalah
lingkungan hidup
Di dalam mengatasi masalah sosial juga
harus melihat aspek sosiologisnya dengan tidak mengabaikan aspek lain.
Sosiologis menyelidiki persoalan-persoalan umum dalam masyarakat dengan maksud
untuk menemukan dan menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan kemasyarakatan.
Jadi, diperlukan suatu kerja sama antar ilmu pengetahuan kemasyarakatan pada
khususnya untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang di hadapi ( Secara
Interdisipliner )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar