DRAKULA
Malam
jum`at kliwon, Umar tinggal sendiriaan dirumah. Ibu pergi kepengajian. Bapak
mengantar fatwa ( adik Umar ) kepasar, membeli perlengkapan sekolah. Umar
sebenarnya diajak, tapi tidak mau. Masalahnya, ia harus mengerjakan PR
Matematika.Besok harus sudah dikumpulkan.Pelajaran Matematikan memang rumit dan
sulit.Ia harus memeras otak.
Udara
begitu dingin sehabis hujan. PR akhirnya selesai dikerjakan. Sementara Bapak,
Ibu Dan Fatwa belum juga pulang. Umar iseng, menyalakan televise. Tapi keburu
dimatikan. Karna filmnya serem, cerita tentang hantu. Suasana semakin sepi dan
mencekam. Umar semakin dibayangi oleh hal yang seram-seram. Bulu kuduknya
berdiri dan merinding. Keringat mengalir dikeningnya.
Umar
berlari masuk ke kamar tidur. Ia menyembunyikan kepalanya dibalik bantal.
Lonceng tua berbunyi sekian kali. Disusul suara langka menuju kamar. Umar
semakin kalut. Tubuhnya semakin meggigil. Apalagi terdengar pintu kamarnya di
buka. Kreeet, bunyinya.
Umar
menangis sejadinya. Mau berteriak tidak bisa. Seperti ada yang menahan
suaranya.
“
Jangan takut, aku tidak jahat. Aku ingin berkenalan denganmu Umar.”
Umar
belum berani melepaskan bantal yang menutup kepalanya. Ia merasa bahwa suara
itu belum perna ia kenal. Dan lagi pula, mengapa seorang tamu berani masuk
tanpa membunyikan bel terlebih dahulu ?Salahnya, mengapa Umar lupa mengunci
pintu depan.
“
Om siapa?” Umar memberanikan diri untuk bertanya. Meski hatinya masih
deg-degkan.
“
Saya ini sahabat ayahmu. Teman satu kantor.”
“
Nama Om siapa?” rasa takut Umar sedikit redah.
“
Daka. Singkat dan mudah diingat.”Jawab Om Daka dengan senyum ramah.
Dengan
begitu, Umar sudah berani melepas bantal dikepalanya. Dan memandang Om Daka
yang ganteng mirip bintang sinetron. Senyumnya bersahaja. Ia berdiri diambang
pintu.
“
Mengapa Om tidak mengebel terlebih dahulu ?”
“
Belnya mati. Kamu jangan takut. Om berani masuk ke rumah karna sudah akrab
dengan ayahmu. Tujuan Om baik. Om ikut mengjaga jangan sampai ada pencuri yang
masuk.” Jawab Om Daka sedikit mengkesampingkan muka.
“
Mari kita mengobrol diruang tamu saja Om. Sambil menunggu ayah dan ibu pulang”
ajak Umar sambil turun dari tempat tidur.
“
Disini saja.” Kata Om Daka sambil memegang kedua pundak Umar.
Umar
terkejut. Melihat gigi Om Daka bertaring. Ia berusaha meronta. Tapi genggaman
tangan Om Daka terlalu kuat.
“
Jangan hisap darah saya ! tolong!” begitu teriak Uamr.
Om
Daka malah tertawa cekikikan. Lalu menyeringai. Taringnya sangat tajam. Siap
menggigit leher Umar. Air liurnya menetes.
“
Tolong!” Umar berupaya keras melepaskan cengkraman tangan Om Daka alias
Drakula. Tapi sia-sia. Tidak berhasil.
Sesaat,
ada yang mengguncang-guncang badannya. Umar terbangun. Terjaga dari mimpi
buruknya. Ibu sudah berada disampingnya. Umar memeluk Ibuya erat-erat.
“
Saya mimpi Drakula.” Kata Umar disela tangis yang masih tersisa. Ibu mengelus
rambutnya.
“
Ibu lupa mengingatkan kamu. Padahal ibu sudah memperhatikan kamu, sepulang
sekolah tidak bersalin pakaian, tidak mandi, lupa makan, eh malah langsung
tidur.”
Umar
merasa bersalah. Ia tidak berani memandang ibunya. Hanya menundukan kepala
sambil mengusap air matanya.
“
Satu lagi yang kamu lupa. Mau tidur pasti lupa berdo`a. Iya kan?”
Memang
benar ucapan ibu. Seletih apapun, do`a jangan sampai terlupakan.
“
Maafkan saya bu. Saya tidak akan mengulangi kesalahan tersebut, saya bejanji
akan selalu berdo`a sebelum tidur.” Kata Umar dengan penuh hikmat.
Ibu
mengangguk sambil memeluk Umar dengan mesra.
DO`A SEBELUM TIDUR
BISMIKALLAHUMMAA
AHYA WABISMMIKA AMUUT
Artinya
: Dengan nama engkau ya ALLAH aku hidup dan mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar