Pada
tanggal 8 Januari 2010, Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David mengisi acara Petik
Hadiah Bank Jabar Banten yang disiarkan live oleh Trans TV. Kali ini selama di
perjalanan dari Bandung menuju Jakarta kita dapat kesempatan untuk mewawancarai
Reza, ini dia hasil interviewnya...
Kalau ada
manggung di Jakarta biasanya lebih sering ikut personil yang lain, pakai
jemputan atau nyetir sendiri?
Aku sih lebih
suka nyetir sendiri... lebih nyaman aja.
Biasanya
selama di perjalanan ngapain aja?
Ya begini
ini.. santailah... makan kue... cemilan gitu... sambil putar lagu. Tapi
sering juga aku putar CD pengajian, apalagi kalau berangkat dari Bandung tengah
malam atau subuh, hati jadi lebih tenang.
Kalau di mobil
suka nyanyi nggak?
Nggak... ha ha
ha... ya paling sedikit itu juga nyanyi-nyanyi kecil aja.. he he he
(sambil malu-malu)
Oya, Reza kan
baru aja dikaruniai anak kedua, boleh disebutkan nggak nama putranya siapa?
Artinya apa?
Namanya Danish
Muqeet, Danish artinya lelaki bijaksana... Muqeet itu artinya pemberi rezeki.
Ngomongin soal
anak... Reza kan punya masa kanak-kanak... apa sih yang paling diingat dari
masa kecil Reza?
Yang paling
diingat itu... dulu Papa sering dipindah tugaskan, Menado, Makasar lalu ke
Palu... kita sekeluarga hidup sederhana, sebetulnya waktu itu dengan pekerjaan
Papa sebagai akuntan, kita mampu beli beberapa buah mobil, tapi waktu itu Papa
cuma pakai mobil hardtop dinas sama satu buah motor, itu juga ketika selesai
masa jabatan, mobilnya dikembalikan ke kantor. Papa selalu berpesan untuk hidup
apa adanya, beliau pernah berkata "Biarlah kita hidup dgn gaji begini,
hidup apa adanya, nggak makan uang orang, nggak stress dikejar-kejar orang,
tapi hidup tenang...".
Lalu bagaimana
cara orangtua mendidik Reza selain dengan menerapkan cara hidup sederhana?
Orang tua aku
selain mendidik aku agar dapat hidup sederhana, juga menerapkan kemandirian
untuk anak-anaknya. Di rumah itu kami tiga bersaudara, harus bagi-bagi tugas
karena nggak ada pembantu padahal rumah aku cukup besar. Dari mulai kelas satu
SMP udah mulai cuci baju sendiri, cuci piring bekas makan sendiri, kadang juga
harus memasak. Dan sampai sekarang kebiasaan itu terbawa. Di rumah aku
sekarang, kalau istri nggak masak, aku yang masak untuk keluarga.
Masak apa tuh?
Ya kebanyakan
sih sayur-sayuran... aku juga kan nggak makan daging ayam dan sapi sekarang.
Apa sih latar
belakangnya Reza menjadi semi-vegetarian seperti sekarang ini?
Sebenarnya sih
dulu waktu di Palu, Mama aku sakit-sakitan... sering cuci darah dan lain-lain.
Akhirnya mama harus mengurangi makan daging-dagingan, nah kita sekeluarga pun
ikut-ikutan banyak makan sayur-sayuran dan ngurangin daging. Akhirnya kebiasaan
itu terbawa sampai sekarang... tapi di keluargaku cuma aku yang meneruskan
kebiasaan itu. Adik-adik aku makannya normal. Dan sekarang mama aku sembuh dan
sehat, ya karena mengubah pola makannya.
Ok, pertanyaan
terakhir nih... apa obsesi atau cita-cita yang belum kesampaian?
Aku mau banget
bikin usaha berdua sama Papa... inginnya usaha agrobisnis tanaman coklat. Di
Sulawesi itu orang-orang hidup dari coklat, memang sangat menguntungkan coklat
itu karena nilainya diukur memakai dollar. Sekarang aku masih nabung untuk
usaha itu... semoga aja bisa cepat tercapai.
Itulah sosok
dari Reza yang masih tetap rendah hati walaupun sudah berada di
puncak kariernya sebagai drummer dari band papan atas yang kita semua
banggakan. Maju terus ya Reza, semoga semua cita-citanya yang belum tercapai
dapat segera terwujudkan.
Sumber :http://www.noah-site.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar