Rabu, 29 Agustus 2012

Konsep Dasar Sosiologi


KONSEP DASAR SOSIOLOGI

1.      Konsep Dan Definisi Sosiologi

Konsep dasar sosiologi terdapat dua pengertian dasar, yaitu sosiologi sebagai ilmu pengetahuaan dan sebagai metode.Sosiologi sebagai ilmu berarti sosiologi merupakan kumpulan pengetahuaan mengenai kajiaan masyarakat dan kebudayaan yang di susun secara sistematis dan logis.

Secara Etimologi, sosiologi berasal dari kata socious dan logos.socious (bahasa Latin) artinya teman, dan logos ( bahasa Yunani ) yang berarti kata, perkataan atau pembicaraan.secara harfiah, sosiologi berbicara mengenai masyarakat.

Beberapa definisi mengenai sosiologi ( dalam Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto 1990 ), di antaranya sebagai berikut :

a.    Sosilogi dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang masyarakat dan tentang aspek kehidupan manusia yang di ambil dari “kehidupan di dalam masyarakat”.
b.    Auguste Comte berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang terutama mempelajari manusia sebagai mahluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.Artinya sosilogi mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang terwujud dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga, dan peradaban.
c.    J.A.A. Van Doorn dan C.J. Lammars mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang sturktur-sturktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
d.   William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff mengemukakan bahwa sosilogi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial, dan hasilnya yaitu organisasi sosial.Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara perorangan dengan perorangan, perorangan dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
e.    Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam kelompok.Misalnya, interaksi sosial di antara sesama anggota masyarakat RT, RW, Dusun, dan Negri.

2.      Sifat Hakikat Sosiologi

Dalam Sosiologi suatu pengantar edisi kedua, Soerjono Soekanto, 1986 di utarakan bahwa apabila sosiologi ditelaah dari sudut sifat hakikatnya. Sifat-sifat hakikatnya adalah sebagai berikut :

a.    Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu kerohanian.
b.    Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi.
c.    Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science).
d.   Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang di perhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
e.    Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang di gunakannya.

Sebagi ilmu sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi mempunyai cirri-ciri utama sebagai berikut ( Dalam Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, 1990).

a.    Sosiologi bersifat empiris karena didasarkan pada pengamatan (obserfasi) terhadap kenyataan-kenyataan sosial dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b.    Sosiologi bersifat teoritis, artinya teori-teori dalam sosiologi selalu berusaha untuk menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori ke ilmuan.
c.    Sosiologi bersifat komulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya.Kemudian diperbaiki, diperluas, serta diperdalam.
d.   Sosiologi bersifat nonetis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik-buruknya fakta, tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

3.      Objek Studi Sosiologi

Objek studi sosiologi adalah masyarakat, dengan menyoroti hubungan antarmanusia dan proses sebab-akibat yang timbul dari hubungan tersebut.secara kolektif dapat di katagorikan dalam tiga tahapan studi sosiologi,yaitu sifat dasar dan perkembangan manusia, interaksi manusia dan hubungannya, serta penyesuaian secara bersama dengan lingkungan.Jadi, dalam sosiologi juga terdapat kajian tentang ekologi manusia.

Ekologi manusia meupakan studi terhadap bagaimana manusia berinteraksi dengan alam bukan sebagai mahluk biologis, tetapi sebagai mahluk sosial.Ekologi manusia juga menyangkut interaksi sosial yang memengaruhi kependudukan pola organisasi, dan konsekuensinya bagi alam, serta balik dari konsekuensi itu.Tatanan ekologi itu menjadi dewasa sebagai akibat kopetisi dan kerja sama yang timbul secara tak terelakan di antara individu dan orang-orang yang hidup bersama dalam habitat umum, jadi ekologi tersebut melihat masyarakat dari pandangan kependudukan, baik dari segi perkembangan dan penurunannya maupun penyebaran dan penepatannya.


4.      Kegunaan Sosiologi

Sebagai ilmu pengetahuan sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi memiliki empat macam kegunaan yaitu :

a.    Perencanaan Sosial
Perencanaan sosial adalah kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan masyarakat secara ilmiah dan bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan.Perencanaan sosial lebih bersifat preventif.

Beberapa penggunaan sosiologi dalam perencanaan sosial adalah :

1.    Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern sehingga proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah dilakukan.
2.    Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antar golongan, juga proses perubahan dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat.
3.    Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas. Dengan demikian,pelaksanaan suatu perencanaan sosial dapat diharapkan lebih kecil penyimpangannya.
4.    Dengan berfikir secara sosiologis, suatu perencanaan sosial dapat di manfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari sudut kebudayaannya, seperti perkembangan iptek.
5.    Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat yang fungsi untuk menghimpun kekuatan sosial guna menciptakan ketertiban masyarakat.


b.    Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena :

1.    Memahami symbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris.
2.    Pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.
3.    Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari prasangka-prasangka subjektif.
4.    Kemampuan melihat kecendrungan-kecendrungan arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu.
5.    Kehati-haian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehinggah tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.

c.    Pembangunan
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang di lakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu.Proses pembangunan terutama di tunjukan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, baik secara material maupun secara spiritual.Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu perangkat cita-cita yang meliputi hal-hal sebagai berikut :

1.    Pembangunan harus bersifat rasionalitis.
2.    Adanya perencanaan dan proses pembangunan.
3.    Penigkatan produktivitas.
4.    Penigkatan standar kehidupan.
5.    Kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.



Kegunaan sosiologi dalam usaha pembangunan adalah sebagi berikut :

1.    Pada Tahap Perencanaan
Sosiologi dapat berguna di dalam mengadakan identifikasi-identifikasi terhadap berbagai kebutuhan masyarakat, pada tahap ini diperlukan data yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan  dibangun.
2.    Pada Tahap Pelaksanaan
Pada tahap penerapan atau pelaksanaan perlu di adakan identifikasi terhadap kekuatan dalam masyarakat.Hal itu dapat di lakukan dengan cara mengadakan penelitian terhadap polo-pola kekuasaan dan wewenang yang ada di masyarakat.
3.    Pada Tahap Evaluasi
Pada tahap evaluasi diadakan analisis terhadap efek pembangunan.Keberhasilan pembangunan hanya dapat dinilai melalui evaluasi dan dapat diidentifikasi tentang adanya kekurangan, kemacetan, kemunduran, bahkan mungkin kemerosotan.

d.   Pemecahan masalah Sosial
Masalah sosial adalah suatu katidaksesuaian antaa unsur-unsur sosial yang membahayakan kehidupan masyarakat. Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangandalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada factor-faktor berikut:

1.    Ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran, dan bencana alam.
2.    Biologis, misalnya penyakit menular dan wabah.
3.    Psikologis, misalnya penyakit syaraf, bunuh diri, dan disorganisasi jiwa.
4.    Kebudayaan, misalnya kejahatan, perceraian, kenakalan remaja, konflik etnis, dan konflik agama.

Disetiap masyarakat terdapat perbedaan persepsi tentang kepincangan-kepincangan yang di anggap masalah sosial. Akan tetapi, pada umumnya yang di anggap masalah sosial yaitu :

1.    Kemiskinan
2.    Kejahatan
3.    Disorganisasi keluarga
4.    Masalah generasi muda
5.    Peperangan
6.    Pelaggaran terhadap norma masyarakat, seperti perjudian, narkoba, dan prilaku seks menyimpang
7.    Masalah kependudukan
8.    Masalah lingkungan hidup

Di dalam mengatasi masalah sosial juga harus melihat aspek sosiologisnya dengan tidak mengabaikan aspek lain. Sosiologis menyelidiki persoalan-persoalan umum dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan kemasyarakatan. Jadi, diperlukan suatu kerja sama antar ilmu pengetahuan kemasyarakatan pada khususnya untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang di hadapi ( Secara Interdisipliner )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar